Ketika kita akan
menghadiri undangan, salah satu hal utama yang kita persiapkan tenu saja
penampilan kita. Entah undangan tersebut ada dress code-nya atau tidak,
tapi kita tentu akan mengenakan pakaian terbaik, sandal/sepatu terbaik,
dan untuk kaum hawa tak ketinggalan make-up di wajah agar terlihat
semakin cantik. Katanya, itu dimaksudkan untuk menghargai yang
mengundang.
Menghadiri undangan merupakan pemenuhan hak saudara
kita. Namun bagaimanapun juga, itu hanyalah undangan biasa, undangan
dari manusia. Ada undangan lain yang begitu istimewa, karena yang
mengundang juga keistimewaan-Nya tak terbatas. Undangan itu adalah
undangan ke tanah suci dan undangan ke alam barzah.
Undangan dari
manusia, kita penuhi dengan kesungguhan hati. Kita persiapkan
penampilan kita sebaik mungkin. Lantas, bagaimana persiapan kita untuk
memenuhi kedua undangan ini?Logikanya, karena yang mengundang begitu
istimewa, sudah barang tentu persiapan kita juga lebih istimewa. Pakaian
yang kita gunakan juga seharusnya lebih istimewa. Akan tetapi, ternyata
yang mengundang sudah memberikan dress code-nya. Cukup pakaian ihram
untuk ke tanah suci, dan kain kafan untuk ke alam barzah. Begitu
sederhana. Pakaian ihram bagi laki-laki adalah 2 lembar kain yang tidak
berjahit yang dipakai untuk bagian bawah menutup aurat, dan kain satunya
lagi diselendangkan. Pakaian ihram bagi perempuan adalah pakaian yang
menutup seluruh badannya kecuali muka dan telapak tangan. Sedangkan,
kain kafan adalah kain tanpa jahitan yang dipakai untuk membungkus kita
sebelum kita dimakamkan. Begitu sederhana untuk sebuah undangan yang
sungguh istimewa.
Mengapa Dia memberikan kode kepada kita
berkaitan dengan pakaian apa yang harus kita gunakan untuk memenuhi
undangan-Nya? Mungkin saja, salah satunya agar kita sadar bahwa pakaian
yang selama ini kita gunakan tidak bermakna apa-apa dihadapan-Nya.
Perbedaan pakaian tidak menunjukkan perbedaan derajat antar manusia. Dia
sendiri yang menyatakan itu dalam kalam-Nya, sebaik-baik insan, adalah
insan yang bertaqwa. Tidak peduli pakaian duniawi kita adalah pakaian
pemulung atau pejabat, pakaian petani atau konglomerat, asalkan pakaian
yang kita gunakan dihadapan-Nya adalah pakaian ketaqwaan, maka kita
menjadi tamu undangan yang istimewa dihadapan-Nya.
Ada lagi trend
saat ini, yang cukup menyita waktu kita untuk memikirkan penampilan
kita, yaitu trend swafoto, atau dalam istilah kekiniannya selfie. Selfie
merupakan jenis foto potret diri yang diambil sendiri. Selfie biasanya
diiringi dengan mengunggah foto tersebut ke media sosial. Foto yang
diunggah tersebut merupakan foto dengan kualitas terbaik, dari segi
pose, pencahayaan, kualitas ISO dan lain sebagainya.
Foto yang
di-upload kemudian akan mengundang perhatian dari teman-teman kita di
dunia maya. Ratusan like dan puluhan comment pujian berdatangan. Hal ini
semakin memacu semangat kita untuk meng-upload foto terbaik lainnya.
Semakin sibuk kita memperbaiki penampilan kita di hadapan manusia.
Lantas, kita pun perlahan mulai melupakan, kepada siapa seharusnya
penampilan terbaik kita persembahkan.
Kebanyakan kita sibuk
memenuhi gaya hidup, sibuk terlihat baik di hadapan manusia. Walau kita
tahu sebaik apapun kita berusaha, tidak mungkin kita mampu mencuri
perhatian seluruh manusia. Padahal sekalipun seluruh manusia menilai
kita buruk, tidak akan mempengaruhi penilaian Sang Maha Penguasa
terhadap kita. Lantas, untuk apa kita bersusah payah terlihat baik di hadapan makhluk lalu lalai memperbaiki penampilan kita di hadapan Sang Khalik?
Wallahu 'alam..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar