Sabtu, 03 Oktober 2015

Review Artikel (Budaya Perusahaan dan Persepsi Pengembangan Karir pada Karyawan yang Bekerja di PT. Telekomunikasi Indonesia)

 

REVIEW ARTIKEL JURNAL

Judul                          : Budaya Perusahaan dan Persepsi Pengembangan Karir pada Karyawan yang Bekerja di PT. Telekomunikasi Indonesia

Jurnal                        : Jurnal Psikologi (ISSN 0215 - 8884)

Volume & Halaman  : Vol. 1, Hal. 55 - 62

Tahun                        : 2004

Penulis                       : Tina Melinda dan Zulkarnain

Reviewer                    : Rahmatia Lang Ere

 

Latar Belakang

Pengembangan karir merupakan proses saat karyawan mengalami kemajuan. Karyawan akan mendapat tanggung jawab, wewenang, dan jenis-jenis tugas yang semakin besar. Namun program peencanaan pengembangan karir seringkali tidak diterima secara positif oleh karyawan. Lantas bagaimana kiat perusahaan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan berprestasi positif bagi karyawannya? Yaitu dengan membangun suatu budaya yang memenuhi kebutuhan bisnis perusahaan, kebutuhan karyawan, dan kebutuhan pemegang saham. Pengaruh budaya perusahaan melebihi pengaruh faktor lain seperti struktur, sistem, dan manajemen. PT. Telekomunikasi Indonesia mencanagkan visi untuk menjadi dominant player di kawasan regional, untuk mewujudkannya dibangunlah budaya perusahaan The TELKOM Way 135, Cimmitted 2U.

Jurnal ini mengupas bagaimana hubungan antara budaya perusahaan dengan persepsi karyawan terhadap pengembangan karir.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah karyawan PT. Telekomunikasi Indonesia Divisi Regional I Sumatera (Wilayah Medan), berjumlah 79 orang dengan masa kerja antara 4 sampai dengan 32 tahun.

Metode

Dalam penelitian digunakan skala sebagai alat pengumpul data. Skala yang dipakai yaitu

1.        Skala Budaya Perusahaan

Didasarkan atas konsep Miller yang terdiri dari 8 aspek yaitu asas tujuan, asas konsesus, asas keunggulan, asas kesatuan, asas prestasi, asas empirik, asas keakraban dan asas integritas.

2.        Skala Persepsi Pengembangan Karir

Didasarkan atas konsep  Noe, dkk yang terdiri dari aspek persepsi peran individu, peran manajer, dan peran perusahaan.

 

Hasil

1.        Dari hasil analisis data diperoleh hubungan positif yang sangat signifikan antara budaya perusahaan dengan persepsi pengembangan karir. Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang kuat (sebesar 70,56%) terhadap persepsi pengembangan karir karyawan.

2.        Subjek penelitian memiliki kemampuan yang tinggi dalam menerima dan menginternalisasikan nilai-nilai budaya perusahaan. Subjek penelitian juga memiliki tingkat persepsi pengembangan karir yang lebih tinggi dibandingkan pada umumnya.

3.        Masa kerja tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi pengembangan karir karyawan.

 

Kritikal Review

Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Widhiastuti (2002, 28) menggunakan metode meta analisis karena didasarkan oleh berbagai temuan studi yang mengkaji topik yang sama dengan menggunakan pendekatan kuantitatif ternyata memberikan hasil yang bertentangan. Dengan menggunakan meta analisis, berbagai temuan studi yang semula kelihatannya saling bertentangan dan sulit diakumulasikan akhirnya menjadi lebih integratif dan sistematis. Widhiastuti dapat melakukan penelitian sebagaimana tersebut di atas, karena sebelumnya telah ada banyak penelitian sejenis tentang hubungan antara stress kerja dengan prestasi kerja. Hasil yang diperolehpun merupakan hasil yang bersifat general, dapat menggambarkan kondisi umum hubungan antara stres kerja dengan prestasi kerja karyawan pada berbagai instansi/organisasi.

Menyangkut penelitian ini sendiri, metode meta analisis baru dapat digunakan jika sudah ada penelitian-penelitian lain yang sejenis. Manfaat penggunaan metode meta analisis ini ialah, hasil penelitian tidak hanya dapat dijadikan landasan pengembangan organisasi oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, tapi juga dapat digunakan oleh organisasi lainnya.

Sugiyanto (2009) memberikan salah satu hasil penelitian kaitan  komitmen  dengan  waktu. Dalam penelitian tersebut komitmen hanya diukur  sekali  sepanjang  penelitian  berlangsung, diduga bahwa  komitmen  rupanya  bukan merupakan  suatu  konsep  yang  statis. Artinya, kemungkinan besar komitmen akan  berubah  sepanjang  perjalanan karier atau pekerjaan seseorang. Dalam studi yang lain oleh Djamaludin (2009), diperoleh hasil bahwa komitmen organisasi, pengembangan karir, dan motivasi kerja cukup efektif sebagai stimulator kepuasan kerja dan kinerja pegawai.

Penelitian Sugiyanto dan Musa Djamaludin, disandingkan dengan penelitian oleh Tina & Zulkarnain ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Budaya perusahaan memiliki kontribusi yang kuat terhadap persepsi pengembangan karir karyawan. Komitmen organisasi rupanya  bukan merupakan  suatu  konsep  yang  statis, kemungkinan besar komitmen akan  berubah  sepanjang  perjalanan karier atau pekerjaan seseorang. Semakin baik perjalanan karir seseorang komitmennya terhadap organisasi semakin baik. Artinya secara tidak lagsung dapat dikatakan bahwa budaya perusahaan juga memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi, yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kepuasan kerja dan kinerja karyawan.

 

Daftar Bacaan

Djamaludin, Musa, 2009, “Pengaruh Komitmen Organisasional, Pengembangan Karier, Motivasi Kerja dan Karakteristik Individual terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur”, Jurnal DiE, Vol. 5, No.2

Sugiyanto, 2009, “Komitmen sebagai Mediator Pengaruh Iklim Inovatif dan Kecocokan Individu-Tim terhadap Kinerja”, Jurnal Psikologi, Vol. 36, No. 1, hal. 35 - 54

Widhiastuti, Hardani, 2002, “Studi Meta-Analisis tentang Hubungan Antara Stress Kerja dengan Prestasi Kerja”, Jurnal Psikologi, No. 1, hal 28 - 42