Jumat, 25 November 2016

Sebagai Kader

Oleh: Abdul Syukur Oumo (Kader HMI Cabang Kupang)
Rabu, 23 November 2016

Organisasi ini sejak awal lahirnya mengajarkan kadernya untuk menjauhi transaksi yang menguntungkan diri pribadi, kelompok dan golongan. Menempatkan kepentingan bangsa dan ummat di atas segala-galanya. Itulah sebabnya, nilai dari kekaderan kita tergantung dari seberapa besar peran yang kita lakukan dalam berkontribusi untuk mendapatkan keadilan dan kemakmuran bagi semua.

Kita bukan organisasi profit, itu final. Sehingga bila ada sebahagian orang yg mencari keuntungan material dalam setiap etape perjuangan adalah anasir penghancur yg kian hari akan menghancurkan organisasi.

Jujur, sebagai kader beta merasa terpanggil untuk mengoreksi setiap penyelenggara organisasi yg mempraktekkan perbuatan hina. Kenapa hina? Elit yang mengambil keuntungan material dari mobilisasi kader itu sungguh perbuatan hina, sangat hina. Elit yang bergerak hanya karena digerakkan oleh tawaran uang dan kawan-kawannya adalah penghinaan terhadap institusi. Itu hina, dia sangat hina.

Cara mengemban amanah itu justru lebih penting dari jabatan yang diemban. Kepatuhan kita pada warisan orisinil organisasi adalah upaya mempertahankan eksistensi organisasi. Saat semua sudah lalai, saat semua sudah dijebak dan menjebakkan diri, di saat semua elit organisasi sudah memanfaatkan nama institusi untuk kepentingan perut dan di bawah perut, maka di saat itulah kehancuran organisasi sedang diwariskan.

Ini serius, sangat serius. Dampaknya bukan sekarang tetapi 5 sampai 10 tahun yang akan datang. Mereka mestinya sadar bahwa sedang menggali lubang besar untuk menenggelamkan organisasi ini. 

Orientasi berkader mestinya ditempatkan pada tempat yang semestinya. Lama kita berkader dapat dihitung dengan 10 jari tangan dan kaki. Karena itu, kesempatan memegang amanah harus dijalanakan dengan sunguh-sungguh.

Keresahan ini terkesan kampungan, tapi saat kita tidak juga segera berbenah, maka dalam tempo yang sesingkat-singkatnya kita hanya akan menyaksikan lalu membaca rentetan kejayaan sejarah senior-senior masa lalu.

Anda dan saya dibai'at dengan kalimat yang sama, bahwa semua pengabdian kita terhadap ummat dan bangsa mesti diorientasikan untuk menggapai ridho Allah. Saat ada yang keluar dari frame ini, maka semua usaha yang ia lakukan akan sisa-sia. Tak ada manfaatnya, tak ada gunanya, gugur nilai kadernya.

1000 atau 2000 yang didapatkan, akan habis besok atau lusa. Tetapi dampaknya akan menghancurkanmu secara perlahan-lahan. Jujur, dia akan hadir mengikis integritas kedirian. Tanam padi hari ini esok akan pungut padi, begitu hukum alam berlaku. Apa yg kau lakukan hari ini adalah investasi terhadap kehancuran masa depanmu, baik itu di dunia maupun akhirat kelak. Sebab apa? Kita semua telah disumpah atas nama Allah dan Rosul-Nya.

Kembalilah.. Mari kembalikan organisasi ini pada semangat awal lahirnya. Mengambil keuntungan dari reaksi ummat itu sungguh berbahaya, sangat berbahaya. Karena kita terlahir untuk ummat dan bangsa, bukan untuk siapa-siapa. Jika tak mau juga, berhenti saja sebagai kader.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar