REVIEW ARTIKEL JURNAL
Judul : Budaya Perusahaan dan Persepsi Pengembangan
Karir pada Karyawan yang Bekerja di PT. Telekomunikasi Indonesia
Jurnal : Jurnal Psikologi (ISSN 0215 - 8884)
Volume & Halaman : Vol. 1,
Hal. 55 - 62
Tahun : 2004
Penulis : Tina Melinda dan Zulkarnain
Reviewer : Rahmatia Lang Ere
Latar Belakang
Pengembangan karir merupakan proses saat karyawan
mengalami kemajuan. Karyawan akan mendapat tanggung jawab, wewenang, dan
jenis-jenis tugas yang semakin besar. Namun program peencanaan pengembangan
karir seringkali tidak diterima secara positif oleh karyawan. Lantas bagaimana
kiat perusahaan untuk menciptakan suasana yang kondusif dan berprestasi positif
bagi karyawannya? Yaitu dengan membangun suatu budaya yang memenuhi kebutuhan
bisnis perusahaan, kebutuhan karyawan, dan kebutuhan pemegang saham. Pengaruh
budaya perusahaan melebihi pengaruh faktor lain seperti struktur, sistem, dan
manajemen. PT. Telekomunikasi Indonesia mencanagkan visi untuk menjadi dominant player di kawasan regional,
untuk mewujudkannya dibangunlah budaya perusahaan The TELKOM Way 135, Cimmitted
2U.
Jurnal ini mengupas bagaimana hubungan antara budaya
perusahaan dengan persepsi karyawan terhadap pengembangan karir.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah karyawan PT. Telekomunikasi
Indonesia Divisi Regional I Sumatera (Wilayah Medan), berjumlah 79 orang dengan
masa kerja antara 4 sampai dengan 32 tahun.
Metode
Dalam penelitian digunakan skala sebagai alat
pengumpul data. Skala yang dipakai yaitu
1.
Skala Budaya Perusahaan
Didasarkan
atas konsep Miller yang terdiri dari 8 aspek yaitu asas tujuan, asas konsesus,
asas keunggulan, asas kesatuan, asas prestasi, asas empirik, asas keakraban dan
asas integritas.
2.
Skala Persepsi Pengembangan Karir
Didasarkan
atas konsep Noe, dkk yang terdiri dari
aspek persepsi peran individu, peran manajer, dan peran perusahaan.
Hasil
1.
Dari hasil analisis data diperoleh hubungan positif
yang sangat signifikan antara budaya perusahaan dengan persepsi pengembangan
karir. Budaya perusahaan memberikan kontribusi yang kuat (sebesar 70,56%)
terhadap persepsi pengembangan karir karyawan.
2.
Subjek penelitian memiliki kemampuan yang tinggi
dalam menerima dan menginternalisasikan nilai-nilai budaya perusahaan. Subjek
penelitian juga memiliki tingkat persepsi pengembangan karir yang lebih tinggi
dibandingkan pada umumnya.
3.
Masa kerja tidak memiliki pengaruh terhadap persepsi
pengembangan karir karyawan.
Kritikal Review
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan
kuantitatif. Widhiastuti (2002, 28) menggunakan metode meta analisis karena
didasarkan oleh berbagai temuan studi yang mengkaji topik yang sama dengan
menggunakan pendekatan kuantitatif ternyata memberikan hasil yang bertentangan.
Dengan menggunakan meta analisis, berbagai temuan studi yang semula
kelihatannya saling bertentangan dan sulit diakumulasikan akhirnya menjadi
lebih integratif dan sistematis. Widhiastuti dapat melakukan penelitian
sebagaimana tersebut di atas, karena sebelumnya telah ada banyak penelitian
sejenis tentang hubungan antara stress kerja dengan prestasi kerja. Hasil yang
diperolehpun merupakan hasil yang bersifat general, dapat menggambarkan kondisi
umum hubungan antara stres kerja dengan prestasi kerja karyawan pada berbagai
instansi/organisasi.
Menyangkut penelitian ini sendiri, metode meta
analisis baru dapat digunakan jika sudah ada penelitian-penelitian lain yang sejenis.
Manfaat penggunaan metode meta analisis ini ialah, hasil penelitian tidak hanya
dapat dijadikan landasan pengembangan organisasi oleh PT. Telekomunikasi
Indonesia, tapi juga dapat digunakan oleh organisasi lainnya.
Sugiyanto (2009)
memberikan salah satu hasil penelitian kaitan
komitmen dengan waktu. Dalam penelitian tersebut komitmen
hanya diukur sekali sepanjang
penelitian berlangsung, diduga bahwa komitmen
rupanya bukan merupakan suatu
konsep yang statis. Artinya, kemungkinan besar komitmen akan berubah
sepanjang perjalanan karier atau
pekerjaan seseorang. Dalam studi yang lain oleh Djamaludin (2009), diperoleh
hasil bahwa komitmen organisasi, pengembangan karir, dan motivasi kerja cukup
efektif sebagai stimulator kepuasan kerja dan kinerja pegawai.
Penelitian
Sugiyanto dan Musa Djamaludin, disandingkan dengan penelitian oleh Tina &
Zulkarnain ini memiliki keterkaitan satu sama lain. Budaya perusahaan memiliki
kontribusi yang kuat terhadap persepsi pengembangan karir karyawan. Komitmen
organisasi rupanya bukan merupakan suatu
konsep yang statis, kemungkinan besar komitmen akan berubah
sepanjang perjalanan karier atau
pekerjaan seseorang. Semakin baik perjalanan karir seseorang komitmennya
terhadap organisasi semakin baik. Artinya secara tidak lagsung dapat dikatakan
bahwa budaya perusahaan juga memiliki pengaruh terhadap komitmen organisasi,
yang pada akhirnya juga berpengaruh pada kepuasan kerja dan kinerja karyawan.
Daftar
Bacaan
Djamaludin, Musa, 2009, “Pengaruh Komitmen Organisasional,
Pengembangan Karier, Motivasi Kerja dan Karakteristik Individual terhadap
Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai Pemerintah Kabupaten Halmahera Timur”,
Jurnal DiE, Vol. 5, No.2
Sugiyanto, 2009, “Komitmen sebagai Mediator Pengaruh
Iklim Inovatif dan Kecocokan Individu-Tim terhadap Kinerja”, Jurnal Psikologi,
Vol. 36, No. 1, hal. 35 - 54
Widhiastuti, Hardani, 2002, “Studi Meta-Analisis
tentang Hubungan Antara Stress Kerja dengan Prestasi Kerja”, Jurnal Psikologi,
No. 1, hal 28 - 42